Jumat, 27 Januari 2012

Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan


           Ilmu pengetahuan dan teknologi kedua hal tersebut sangat erat kaitanya kemiskinan, mengapa di katakan demikian karna bila pada jaman seperti sekarang ini ilmu pengeahuan sangat di  butuhkan untuk melakukan apapun. Ilmu pengetahuan biasanya di kaitkan dengan tingkat pendidkkan bila pendidikin semakin tinggi maka ilmu pengetahuan yang di dapat semakin tinggi tapi sebaliknya bila tinggkat pendidikan rendah tingkat ilmu pengetahuan yang di dapat biasanya redah. Tingkat pendidikan inilah yang biasanya mempengaruhi tinggkat kemiskinan karna pendidikan pada jaman seperti ini pendidikan dianggap menjadi salah satu pengukur kelayakan seseorang untuk mencari pekerjaan.

           Ilmu pengetahuan terdiri dari dua kata yaitu ilmu dan pengetahuan. Para ilmuan berpendapat sama bahwa ilmu selalu tersusun dari pengetahuan secara teratur, yang diperoleh dengan pangkal tumpuan (objek) tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis, empiris, umum dan akumulatif. Sedangkan pengetahuan adalah istilah filsafat tidaklah sederhana karena bermacam-macam pandangan dan teori (epistemologi).

Untuk membuktikan pengetahuan itu benar, perlu berpangkal pada teori kebenaran pengetahuan :
1.    Pengetahuan dianggap benar apabila dalil (proposisi) itu mempunyai hubungan dengan dalil (proposisi) yang terdahulu
2.    Pengetahuan dianggap benar apabila ada kesesuaian dengan kenyataan
3.    Pengetahuan dianggap benar apabila mempunyai konsekwensi praktis dalam diri yang mempunyai pengeahuan itu.

Untuk mencapai suatu pengetahuan yang ilmiah dan obyektif diperlukan sikap yang bersifat ilmiah, yang meliputi empat hal yaitu :
1.    Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih sehingga menacapi pengetahuan ilmiah yang obeyktif
2.    Selektif, artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapi supaya didukung oleh fakta atau gejala, dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada
3.    Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap indera dam budi yang digunakan untuk mencapai ilmu
4.    Merasa pasti bahwa setiap  pendapat, teori maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali.

           Teknologi  dan ilmu pengetahuan menurut konsep yang pragmatis dan kemungkitnan berlaku secara akademis adalah seni. Menurut Jacques Ellul teknologi adalah berbagai usaha, metode dan cara untuk memperoleh hasil yang distandarisasi dan diperhingkan sebelumnya.
Fenomena teknik pada masyarakat kini, menurut Sastrapratedja (1980) memiliki ciri-ciri sebagia berikut :
1.    Rasionalistas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional
2.    Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah
3.    Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis  menjadi kegiatan teknis
4.    Teknik berkembang pada suatu kebudayaan
5.    Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung
6.    Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan
7.    otonomi artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.

           Kemiskinan biasa dianggap dalam kehidupan sehari-hari sebagai ketidak mampuan untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok yang diantaranya sandang,pangan dan papan. Tiga hal yang mempengaruhi kemiskinan antara lain
1.    Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan
2.    Posisi  manusia dalam lingkungan sekitar
3.    Kebutuhan objectif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi
Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, adat istiadat,

Kemiskinan menurut orang lapangan (umum) dapat dikatagorikan kedalam tiga unsure :
1.    Kemiskinan yang disebabkan handicap badaniah ataupun mental seseorang
2.    Kemiskinan yang disebabkan oleh bencana alam
3.    Kemiskinan  buatan

      Kemiskinan biasa disebabkan oleh persepsi yang menganggap kemiskinan itu adalah nasib. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan bagian-bagian yang dapat dibeda-bedakan, tetapi tidak dapat dipisah-pisahkan dari suatu sistem yang berinteraksi dengan sistem-sistem lain dalam kerangka nasional seperti kemiskinan. Obat dari kemiskinan itu sendiri adalah resolusi yang sama radikal dan meluas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar